Powered By Blogger

Senin, 13 September 2010

Cinta-Nya

**Mengapa Kau Tolak Cinta-Nya**

Apa gerangan alasanmu menolak Cinta-Nya? Padahal Dia telah melukis wajahmu menjadi begitu indah, dan mengukir matamu begitu bersinar?

Untuk apa kau tolak Cinta-Nya? Padahal Dia dengan lembut menutup matamu untuk tidur di malam hari, dan membangunkannya di pagi hari dengan sabar... sehingga segar jiwa ragamu?

Lalu, mengapa kau tolak Cinta-Nya? Bukankah Dia dengan telaten telah menyediakanmu air, ketika engkau kehausan dan badanmu terasa kering?

Sebenarnya, apa yang mendasarimu menolak Cinta-Nya? Padahal Dia dengan hati-hati memompa jantungmu, dan mengalirkan darah ke seluruh tubuhmu?

Jadi, apalagi dalihmu menolak Cinta-Nya? Padahal Dia dengan penuh kasih menyediakan makananmu, dan merawatmu dan memberi obat ketika kau sakit?

Kalau begitu, mengapa tak kau balas Cinta-Nya? Yang telah memberi naungan ketika kepanasan, dan menyarungkan selimut ketika kedinginan?

Entah apa lagi dasar pikiranmu untuk menolak Cinta-Nya? Padahal Dialah yang telah menutup seluruh aibmu, sehingga engkau tetap merasa aman berjalan di bumi-Nya?

Apa dibenakmu sehingga kau menolak Cinta-Nya? Padahal Dia telah meringankan bebanmu ketika kau merasa berat, telah memperluas dadamu ketika gundah-gulana menguasaimu, menjernihkan pikiranmu di kala ruwet?

Mengapa kau menjauhi Cinta-Nya? Padahal Dia akan mendekat sedepa, ketika engkau mendekat sehasta, padahal dia akan mendekati berlari, jika saja kau mau berjalan mendekati-Nya?

Mengapa, tak kau dekati Cinta-Nya? Padahal Dia akan menerima kapanpun, meski kau sering berpaling dari-Nya?

Bagaimana alasanmu, kau tak mendengar Cinta-Nya? Padahal Dia selalu akan mendengar panggilanmu, kapan dan di mana pun kamu berada?

Sungguh, kau tak akan menemukan alasan apapun... Selain kesombonganmu, keenggananmu, kebodohanmu. ..

Padahal semakin kau tolak Cinta-Nya, semakin gelisah engkau, semakin bingung engkau
Padahal semakin kau lupakan Cinta-Nya, semakin kau melupakan dirimu sendiri... semakin kau asing dengan dirimu sendiri

Sambutlah Cinta-Nya, sekali ini saja, Untuk selamanya...

dan.....

Ingatkah, Kawan? Saat dimana waktu belum berdetik Ketika ruang belum diluaskan Tatkala warna belum berpendar Pada waktu raga tiada wujud

Ingatkah, Kawan? Saat belum ada sedih dan gembira Ketika semua orang sama Tatkala tiada kasta-kasta Pada waktu tak ada silang sengketa

Ingatkah, Kawan? Saat kita menghadap ke arah yang sama Ketika hati berkehendak sama Tatkala kita berjanji bersama Pada waktu kita mengucapkan janji setia kita

Ya, Kawan... Perjanjian abadi kita kepada Sang Pencipta kita Untuk mengenal-Nya Untuk mengikuti Jalan-Nya Untuk menyembah Dia saja

Di persimpangan jalan ini, Kawan... Masih ingatkah perjanjian kita Masih setiakah pada ikrar kita ... ???

By: Sahabat Pena Q

1 komentar: